Sabtu, 23 Juni 2012

IMM Dan Amburadul-nya Integritas


L.I.D.   MILIK SIAPA ???
Semuanya akan berjalan sesuai dengan ritme dan iramanya sendiri.
Tapi jangan berpikir disana akan diam.
Butuh energi besar dan kekuatan maksimal.
Jangan kuasai sendiri, karena itu akan jadi karma.
Bagi pada yang lain supaya anda dilindungi.
Tapi kalau gak, perlawanan bisa muncul bak mata air,  Dari berbagai sudut.
Jangan terlalu mendengarkan orang yang selalu mendukung anda.
 karena itu bisa jadi ancaman.
Mereka hanya mendendangkan lagu merdu.
Tapi percayalah pada mereka yang selalu mengoreksi.
Karena itu kadang lebih banyak benar daripada salahnya.
tapi percayalah..Kali ini saya akan menikmati sebagai penonton.
(Nasehat sahabat dekatku)
A.   IMM Dan Amburadulnya Integritas
            Dalam membangun komunikas organisasi yang lebih baik, kita butuh kerja keras untuk mencapai semuanya. Organisasi adalah milik bersama yang kalau itu adalah organisasi public yang membutuhkan kebersamaan, kita butuh keterbukaan dan kejujuran serta perjuangan, yang semestinya harus dan memang diharuskan keterbukaan komunikasi yang lebih maksimal. Kalau komunikasi antara para pengurus organisasi tidak berjalan dengan baik maka kita telah menempuh jalan buntu yang membuat organisasi itu mati dalam kehampaan ruang dan waktu, dan saya menduga semua itu karena kurang pemahaman terhadap bangunan serta teori politik yang kita pelajari dalam kehidupan kita. Saya teringat  tentang budaya politik didalam era virtualitas yang mengatakan sebagai berikut: ”Bayangkan sebuah dunia politik yang didalamnya tidak ada ruang politik, melainkan ruang digital poliitik, tidak ada kebenaran politik melainkan manipulasi politik, tidak ada kepercayaan politik, melainkan perdayaan politik, tidak ada realitas politik, melainkan fatamorgana politik, tidak ada kebajikan politik, melainkan permainan bebas politik, tidak ada transendensi politik, melainkan imanensi politik. Inilah dunia politik yang didalamnya terjadi perubahan mendasar mengenai definisi dan pemahaman tentang ruang, kebenaran, kepercayaan, realitas, transendensi politik, yang mengubah pula tentang konsep politik itu sendiri.”­­
            Ikatan mahasiswa muhammadiyah adalah suatu organisasi untuk melakukan proses, baik itu menjadi murid yang taat, maupun menjadi guru yang cerdas, dan itu semua tidak bisa dipungkiri, bahwa IMM akan menelorkan kader-kader buat bangsa kedepan yang lebih baik. Dan itulah sebabanya mengapa saya katakan bahwa amburadulnya integritas ikatan mahasiswa muhammadiyah, adalah kurang komitmenya terhadap apa yang menjadi landasan yang rasional itu dilanggar. Pelaksanaan LID itu adalah mendidik guru supaya menjadi guru yang baik. Tetapi kalau mendidik guru dalam hal manipulasi realitas itu namanya sama dengan menciptakan penipu handal yang berpotensi untuk merusak bangsa yang bermoral ini.
            Pelaksanaan LID itu adalah salah satu permainan gila tanpa ada kepastian dan saya berani mengatakan hari ini bahwa kader LID yang diadakan 2012 ini tidak sah menurut hukum organisasi, atau konstitusi organisasi dan itu akan melahirkan anggapan bahwa anak IMM yang sering berdakwah itu adalah manusia tidak taat dan tidak patuh terhadap system, apalagi yang dilanggar adalah system organisasi sendiri, itu sangat memalukan dan mengecewakan.
            Terciptanya pemahaman seperti itu karena ada yang kurang rasional terhadap kerja pimpinan cabang yang kalau saya menduga itu adalah permainan tanda dan politik pencitraan yang membawa organisasi ini pada keangkuhan dan selangkah demi selangkah kevacuman terhadap organisasi makin meningkat yang akhirnya kira sama-sama menguburkannya  dalam dunia yang penuh keramaian ini.
            Kalau kita telah menemukan ruang turbulensi yang membawa organisasi pada kehampaan maka dalam budaya populer dikatakan bahwa kejahatan kerah putih adalah kejahatan yang terorganisir, yang tidak mampu kita bongkar hanya dengan penalaran logika saja tapi dia butuh kekuatan besar dalam membongkar semua itu. Itulah akibat dari bangunan pemikiran mengambil tindakan cepat kemudian berbalik munafik, akhirnya mencari perlindungan. Saya sangat heran pada saat saya mendengar LID, kalau ndak salah waktu pelantikan pimpinan cabang di SLB waktu itu, pikiran saya agak melayang kok begini bangat kerja pimpinan cabang?. Tanpa  memperhatikan bahwa ada hal lain yang akhirnya dia tidak boleh menjalankan itu, dalam artian bahwa dia masih berstatus sebagai pimpinan dalam arti pengambil alihan kekuasaan tapi belum bisa melakukan aktivitas yang membawa nama organisasi dalam hal apapun. Apalagi dalam hal pengkaderan
            Saya teringat dengan Mahatma Gandhi yang mengatakan, “The things that will destroy us are politics without principle, pleasure without con science, wealth without work, knowledge without character, science without humanity, and worship withoutsa crifice.“
“Hal-hal yang akan mengblika hancurkan kita adalah politik tanpa prinsip, kesenangan tanpa suara batin, kaya tanpa kerja, penge tahuan tanpa karakter, ilmu tanpa kemanusiaan, dan pemujaaan tanpa pengorbanan”

            Kalau saja Ikatan Mahasiswa Muhammadiya melakukan politik dagang sapi maka abjeksi, absurditas politik dan lain-lain akan menjadi menjadi tradisi yang membawa IMM itu akan di demonology oleh kader-kadernya. Hal ini sesuai apa yang diucapkan oleh mahatma Gandhi bahwa ini dalah salah satu bentuk dari pemimpin yang tidak punya prinsip, yang tidak memiliki pengetahuan dan melakukan pengorbanan yang merusak bangunan organisasi kedepan.
            Ikatan mahasiswa mihammadiyah, kalau saja penggilaan ini akan terus belanjut sampai suatu saat akan menjadi tradisi, maka lihatlah bahwa ikatan mahasiswa muhammadiyah akan melebur dengan konsep demokrasinya tetapi didalamnya penuh dengan kekacauan (anarkis) yang akan membuat stabilitas organisasi ini tidak baik dan mudah terpecah belah.
            Suatu kesalahan berpikir dan kesesatan bertindak adalah merupakan salah satu dari sekian banyak manusia pengkhianat. Apa bedanya IMM dengan instansi yang dipimpin oleh para penjahat itu, apa bedanya IMMdengan rumah sakit gila yang dihuni para orang yang gila itu, apa bedanya IMM dengan lintah darat yang selalu menghisap urat nadi itu, atau jangan-jangan IMM ingin bergabung dengan para munafikin itu untuk melaksanakan scenario jahat ini, inilah konsekuensi dari pimpinan yang tidak mampu mendefinisikan, atau tidak paham tentang apa itu tujuan, fungsi, dan asas-asas umum pemimpin yang baik. Inilah suatu keajaiban yang dibuat oleh para hantu, hantu pocong penjaga kuburan kematian, yang menunggu datangnya arwah para pemimpi yang menkadi pimpinan di IMM. Sangatlah disayangkan apa yang dilakukan, semua itu telah berlalu, tetapi luka dalam hati tak akan pernah terobati hanya malah tambah tergoreskan kalau pimpinan cabang dengan gugatan ini tidak pernah menjelaskan.

B.   IMM demokrasi atau Anarkis?
                       
            Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah pernah dibilang oleh seorang ustadz, bahwa kami di IMM akan selalu taat pada proses dan system, baik itu bersangkutan dengan kehidupan Negara, maupun kehidupan kami diorganisasi. Saya sangat senang ketika mendengarkan ucapan itu ada rasa kebanggan aku semakin menjadi pada organisasi ini. Tapi apalah daya ketika dimedan, dan ditempat-tempat lain saya menemukan ada suatu hal yang sangat tidak masuk akal bagi saya, yaitu Latihan Instruktur Dasar atau biasa disingkat LID  yang diadakan oleh Cab. Makassar adalah suatu hal yang bertentangan dengan apa yang dinyatakan oleh salah satu ustadz yang saya tulis pernyataan-nya diatas. Ternyata ada spiral kebohongan yang dibangun diatas dahi hitam dan jenggot panjang, inilah yang membuat saya tidak begitu mempesona terhadap organisasi islam, karena banyak sekali dalil yang dibacakan baru kemudian dikhianati dalil itu. Pernyataan tadi mengingatkan saya pada jaman kemunduran islam, yaitu ketika para ulama, para kiyai, para usradz, menafsirkan alkuran kemudian didustakan lagi karena kepentingan kekuasaan, yaitu melegitimasi kekuasaan untuk kepentingan kediktatoran, perampasan hak asazi manusia dll oleh raja dan sultan kolot terhadap rakyatnya. Kemudian orang bertanya kenapa itu terjadi? Itu disebabkan para orang yang berjubah itu munafik atas dirinya…
            Nah sekarang saya akan membawa anda kepada teori social post modernism yang mengatakan bahwa Ada dua wajah demokrasi, yaitu demokrasi sebagai realitas kehidupan social sehari-hari  dan demokrasi sebagaimana ia di presentasekan sebagai citra (image) didalam berbagai informasi. Disatu pihak,  ada realitas demokrasi dan pihak lain, ada citra demokrasi (image of democrasy) ketika realitas demokrasi berjalan mutual dengan citra demokrasi, maka terbentuk semacam demokrasi sempurna. Ketika citra demokrasi tidak sesuai dengan realitas demokrasi, terbentuk demokrasi tidak sempurna. Akan tetapi, ketika citra demokrasi terputus sama sekali dengan realitas demokrasi yang sesungguhnya, maka yang terbentuk adalah post-demokrasi (post-democrasy), yaitu demokrasi yang melampau atau yang berlangsung pada tingkat citra, akan tetapi terputus dari dunia realitas atau terputus dari prinsip demokrasi itu sendiri.
            Ikatan mahasiswa muhammadiyah mungkin sudah terputus dari prinsip persamaan dan kebebasan itu ataupun tidak tau tentang demokrasi itu sehingga mereka melakukan pencitraan demokrasi. IMM akan mengalami sebuah bentuk demokrasi turbulensi yang melahirkan bentuk ketidak wajaran yang selalu melampaui prinsip ikatan, prinsip kebebasan dan prinsip kebersamaan yang akan membawa organisasi ini pada kelihaian pimpinan dalam bermain sulap dengan kebodohan, kebohongan, kebobrokan dan kedunguan.
            Kita nggak usah lama-lama pada persoalan ini kita masuk pada dunia post yang malahirkan orang yang berpotensi munafik, dan itu tidak bisa dipungkiri bahwa produk jaman post adalah manusia illegal dengan identitas lengkap, manusia sabar dengan darah yang mengalir dll. Kita akan membahas satu persatu masalah post demokrasi dibawah ini yaitu:
            Pertama, post-demokrasi pada tingkat citra, suatu kondisi IMM adalah kondisi ketika citra demokrasi (image of democracy) yang dibangun  (tentang sebuah organisasi demokratis) pada tingkat  citra telah terputus dari realitas demokrasi yang dipresentasikanya. Artinya, demokrasi menjadi sebuah simulacrum demokrasi (simulacrum of democracy)  yaitu demokrasi yang menampilkan dirinya paada tingkat citra seakan-akan dirinya sebagai kopi (copy) atau ikon (icon) demokrasi ataupu selalu bertampil elok dengan kebohongan dan penipuan serta permainan yang begitu mengakali keadaan,seperti itu pula kemungkinan permaina pada saat LID, padahal mereka berada dalam bentuk kelupaan yang besar, ternyata  citra itu merupakan deviasi distorsi, bahkan terputus dari realitas` yang sesungguhnya. Seseorang, atau sebuah organisasi, dilukiskan lewat citraan yang ditampilkan secara sistematis-lewat media cetak, bahasa, tanda, apalagi di publikasika di internet- sebagai yang superdemokratis, akan tetapi, kenyataan hanya topeng saja dari sifat yang sesungguhnya, misalnya kebohongan yang dibangun berdasarkan keinginan, kejahatan yang bertopeng, dan pembiakan para munafikin, dan lagi-lagi para munafikin itu sering mengatakan bahwa kamilah yang paling jujur, terbuka, dll. Yang  berbentuk kebaikan, akan tetapi citra tersebut bukanlah lukisan dari organisasi para orang yang berdahi hitam itu tadi yang sesungguhnya.
            Kita masuk lagi dalam ranah IMM yang sesungguhnya bahwa seakan-akan organisasi ini tempat berkumpulnya para ustadz, kiyai, cendekiawan dan lain-lain, padahal didalamnya telah bercampur baur dengan politik citra yang selalu menjadi racun kebodohan dalam realitas social kehidupan. Saya kira ikatan mahasiswa muhammadiya telah berada pada titik ketidaksempurnaan dalam membangun kondisi kader yang makin hari makin menghadapi degradasi moral dan kurang kebersamaan-nya. Bahkan di UNISMUH sebagai basis gerakan IMM telah menghadapi kemunafikan dan kedunguan yang sungguh sangat luar biasa  dalam diri kadernya dan bahkan dikampus ini IMM tidak lagi menjadi basis kader tapi sebagai basis perebutan kekuasaan dan basis mencitrakan diri demi kepentingan sesaat.
            Inilah salah satu aib yang sangat menontonkan kegilaan tanpa akhir, suatu organisasi tanpa kode etik, tanpa AD/ART, organisasi tanpa kepastian jadinya nanti. Ketidak pastian IMM, bahkan di UNISMUH sebagai basisi kader dan basis gerakan, sudah banyak melakukan kegilaan itu. Kader unismuh selain dari pada melahirkan kader-kader yang berpotensi, kalau saya melihat potensi itu sama yang dikatakan oleh Fadroel Rahman didalam Indonesian lawyars club bahwa seakan-akan kita berdiri ditengah srigala ini saya mengharap nantinya pengadilan tuhan tidak perlu mencari dua alat bukti  yang sah, sehingga semua mulut yang berbohong, semua kebohongan dan kedustaan ini akan bisa ditentukan.
            Kedua, post-demokrasi sebagai kondisi tumpang tindihnya prinsip demokrasi dengan prinsip demokrasi dan prinsip-prinsip lainya. Terjadi tumpang tindih pernyataan pimpinan cabang IMM dalam memberikan alasan Seperti itukan diadakan oleh unismuh dengan kebebasan mutlaknya, baik pada tingkat citraan maupun pada tiingkat realitas. Kita selalu berada dalam watak ketidak sempurnaan sebagai selimut kebohongan dalam membangun IMM yang tanpa selimut kebohongan hingga akhirnya terjadilah salah penafsiran terhadap apa yang menjadi tuntutan demokrasi agar tidak terjadi anarkis. Post-demokrasi adalah sebuah kondisi yang didalamnya prinsip-prinsip yang membangun konsep hak azasi manusia, persamaan, pluralisme berkembang  kearahnya yang ekstrim, sehingga melampau prinsip-prinsip demokrasi itu sendiri. Kebebasan, misalnya, berkembang kearah kebebasan yang mutlak, pluralisme berkembang kearah relativisme, hak azasi manusia berkembang kearah apapun boleh (anarkisme). Post –demokrasi berkembang ketika prinsip demokrasi di cemari oleh prinsip dan praktik lain yang tidak demokratis.
            Maka dengan Semua itu mereka selalu beralasan bahwa kami adalah penentu kebijakan, atau apalah yang mau mereka katakan. Mereka ini sebenarnya kalau kata Prof. Sahetapy adalah munafikin dipengadilan kiamat. Kok tau sudah kiamat berani lagi melakukan kebohongan didepan tuhan yang lagi melakukan perhitungan amal. Inilah bangunan kekaderan dengan harapan akan menjadi para pemimpin yang demokratis, tapi nyatanya menjadi mahasiswa yang anarkis. Itulah yang dinyanyikan Si Peterpan itu sungguh aneh tapi nyata bahwa kelakuan nya memang begitu rusak. Di IMM ini sudah terasa bau amis ikan busuk, kalau ikan itu yang busuk biasanya kepalanya bukan ekornya,semua merasa bau amis seperti di pasar ikan, dan yang tidak merasa bau amisnya hanya orang-orang yang tidak pergi kepasar ikan. Kalau begitu  yang terjadi, maka yang mulia pengurus IMM Cab. Makassar, IMM akan menjadi organisasinya manusia robot dan para penggiat kapitalis yang membuat IMM melampaui batasnya dan ditemukanlah disudut ruangan diskotik dengan jiwa social yang sudah meninggalkan jasadnya.

C.   Post IMM dan Matinya Sosial dalam Ikatan
            Ada dua hal yang makin menggilakan yaitu Keberlangsungan system demokrasi-agar tidak melampaui prinsip demokrasi itu sendiri-sangat bergantung pada kekuatan pengendalian (government) dan pengaturan (management) didalam sebuah organisasi. Bila kedua kekuatan tersebut tidak ada, maka yang terbentuk adalah berbagai ketidak beraturan, keacakan (randomness), dan ketidak pastian yang menandai pelbagai aspek kehidupan bernegara dan berbangsa.  Dalam hal ini IMM akan akan diacak-acak, diombang ambing dan akan dibawa pada tepi jurang yang dalam. Pelaksanaan LID bukanlah mewujudkan jiwa social, malah justru melahirkan musuh, sebagaiman kapitalis dimusuhi. Dalam kondisi demikian sebuah organisasi akan dikendalikan oleh pelbagai gerakan turbulensi social (social turbulence), yaitu semacam pergerakan social yang tidak beraturan dan acak; wacana politik yang berkembang tanpa arah; wacana ekonomi yang dihantui oleh fluktuasi kronis; wacana social yang dilanda tnapa akhir;  wacana budaya yang tidak diliputi kepastian nilai. Semua itu akan segera menjadi pembicaraan kita dalam diskusi dengan tulisan ini. Dan saya harap ada bantahan dari Pimpinan Cabang IMM Kota Makassar.
            Dalam kondisi turbulensi social yang tak terkendali seperti ini IMM akan seperti suatu organisasi atau manusia yang sakit yang tidak mampu terobati, yaitu proses demokrasi dan bangunan social kenersamaan akan berkembang melampaui alam, prinsip, dan spirit demokrasi dan sosial itu sendiri, yaitu demokrasi dan jiwa sosial yang melampaui kendali-post-democrasy. Kondisi turbulensi social ini akan membawa IMM pada suatu saat  akan tercipta zona-zona`kemacetan (breakdown zones) dihampis setiap system Negara dan bangsa; kemacetan pada system ekonomi; kebuntuan pada system politik; kebingungan pada system industry; kebimbangan pada system moneter; trauma pada system social.
            Kodisi turbulensi social itu berlangsung, ketika ada pelbagai kekuatan penarik(dalam bahasa sains disebut strange attractor) yang menarik sebuah elemenorganisasi kesana kemari dalam pola ketidak beraturan dan keacakan. Stange attractor-sebagai sebuah metafora dalam fenomena social-adalah sebuah attractor, yang mampu menimbulkan berbagai gerakan social ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam ketidak pastian tujuan, ketidak jelasan pola, dan ketidakterdugaan arah dan ketidak jelasan bentuknya. Dalam konteks demokrasi dan matinya social dalam ikatan ini IMM harus mampu memiliki lain yang akan menarik kekuatan sendiri untuk menjadi landasan gerakan ke=Muhammadiyahan,maka apabila kita tidak mempunyai pendefinisian terhadap kekuatan kita maka kekuatan strange attactor itu yang bersifat kontra produktif terhadap proses demokratisasi itu akan menyelimuti IMM, dalam artian ia tidak mampu menggiring elemen-elemen kearah tindakan social (social action) yang demokratis. Kekuatan strange attactor ini justru mengarah pada tindakan yang tidak demokratis yaitu tindakan yang merubah nilai kebersamaan dan musyawsarah pada keinginan individual yang membuat IMM itu berada dalam kematian sosial:-kekuatan status quo didalam reformasi, kekuata micro fascism didalam demokrasi, kekuatan parasite didalam ekonomi, kekuatan separatism di dalam persatuan-turbulent machines akan menjadi kekuatan besar yang akan merebut kekuatan yang kita miliki dalam hal ini ideology Muhammadiyah dan prinsip gerakan IMM itu sendiri
            Berkembang ketidakberaturan,keacakan dan turbulensi dalam sebuah system yang tengah dibangun kearah sebuah proses demokratisasi, merupakan hal yang biasa. Bahkan, turbulensi didalam system demokrasi dapat bernilai positif, apabila ia mampu menggerakkan sistem-sistem demokratis kearah sifat dinamis bagi pertumbuhan dirinya. Yaitu suatu sifat musyawarah dengan tujuan bersam bagi IMM kedepan lebih demikratis dan berjiwa social. Namun turbulensi merupakan sebuah ancaman yang menakutkan bila kekacauan, keacakan, ketidakpastian berkembang kearah lenyapnya sama sekali kekuatan pengaturan,sehingga segala sesuatu berjalan berdasarkan hasratnya sendiri, yang akan menggiring sebuah system kearah penghancuran dirinya sendiri-self destruction. Penghancuran diri oleh system inilah yang menjadi bahan pembicaraan kita dalam pelaksanaan LID ini, yaitu suatu system yang hidup berlandaskan cita-cita moral kini telah dikhianati akibat ada keinginan untuk membentuk yang namanya ruang turbulensi dala IMM.
            Disini saya ingin membahas IMM dalam konteks dunia post social dan demokrasi. Dalam konteks perubahan sebuah system,  Hezel Handerson, didalam paradigm in progress:  life beyond economics, menggambarkan adanya zona peralihan dalam system-sistem (social-politik-musyawarah) yang tengah mengalami perubahan dan transformasi itu. Zona transisi ini dicirikan  oleh adanya kondisi peregangan atau kekejangan (fibrillantion) pada elemen-elemen yang membentuk system tersebut, layaknya otot jantung manusia mengalami kekejangan tiba-tiba, yang menggiring pada dua kemungkinan: kematian atau kembali ke keadaan normal.
            Zona peregangan ini ditandai munculnya ketidak pastian dan resiko yang amat besar dalam diri IMM depan masa depan sebuah system dan peraturan maupun ideology yang menjadi Landasan IMM. Ini merupakan zona kritis (critical zone), yang didalam teori chaos disebut zona bifurkasi (bifurcation), yaitu zona perubahan yang didalamnya tumbuh banyak moda dan pecabangan-percabangan yang menentukan arah perubahan sebuah system, apakah perubahan itu akan berjalan baik atau mengalami kemacetan total. Kesalahan dalam memilih model kepemimpinan dan percabangan  akan menimbulkan akibat yang fatal dalam sebuah system. Model perubahan diatas pada umumnya mengambil analogi model system dinamis seperti ini yang telah dikembangkan, misalnya mode catastrophe (rene Thom),  model keberaturan lewat fluktuasi(Ilya Prigogin), dan model perubahan melalui atraktor (Ralph Abraham). Didalam model-model dinamis ini, perubahan pada sebuah system tampak seperti tak teramalkan (unpredictable); ketidak-puasan merupakan ciri sebuah system; tersedia banyak kemungkinan untuk mengganti system;  terdapat banyak lahan untuk rekoseptualisasi, redesain, dan restrukturisasi. Perubahan transformasi social dan mtinya social dalam gerakan Ikatan Mahasisiwa Muhammadiyah tidak luput dari adanya bentukan gerakan atau tindakan yang tanpa prinsip dan menyalahi system yang ada, itu sungguh sangat luar biasa scenario yang dimainkan oleh pimpinan cabang IMM Kota Makassar.
            Akan tetapi, dalam konteks perubahan dan transformasi social, yang mengambil mode system dinamis (politik, social) adalah menemukan peluang perubahan besar bagi IMM kearah yang ekstrim, yaitu menjelajahi berbagai percabangan yang tersedia, menerima segala masukan yang tidak masuk akal sekalipun, menerima ketidak beraturan (disorder) dalam skala relasi elemen-elemen, untuk pada akhirnya menemukan keberaturan (order) dalam skala lebih besar. Sehingga, meski dalam tingkat bagian-bagian yang tampak hanya ketidakberaturan dan keacakan dinamis, tetapi pada tingkat keseluruhan yang lebih besar (wholeness, Negara, bangsa) dinamika itu dapat membawa kemajuan dan perubahan positif-the positive chaos.
            Tubulensi (social) adalah sebuah keadaan yang ditnadai oleh ketidak stabilan (disorder) dan keacakan (ramdomness) pergerakan (social) didalam setiap skalanya. Turbulensi menarik komponen-komponen social (massa, mahasiswa, kontituen politik) yang dipengaruhi kearah tertentu dan kemudian melepasnya secara tiba-tiba, sehingga menimbulkan goncangan social. Turbulensi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dinamika demokrasi. Tetapi, turbulensi yang melampaui kendali akan menggiring kearah post-demokrasi.
            Turbulensi menurut machel serres, didalam genesis, adalah sebuah keadaan antara, sebuah tapal batas: antara kekacauan dan teratur antara kepastian dan ketidakpstian, antara keadaan teramalkan dan tidak teramalkan. Sebagaiman yang diakatakan oleh Serres, turbulensi adalah:
….keadaan antara, dan juga campuran agregat. Seandainya kita membedakan antara keadaan ketidak beraturan dangan keadaaan keberaturan, turbulensi adalah tengah-tengah diantara kedua keadaan iini. Ia adalah keadaan yang sulitdigambarkan, sulit untuk dikaji secara ilmiah, akan tetapi kebersamaan dangan itu yang merupakan sebuah keadaan yang umum, meluas, universal,  dan sangat indah, yang didalamnyaterdapat keberaturan, sebuah keberaturan yang masih belum matang atau yang sudah tahap akhir yang didalamnya ketidak beraturan dan chaos juga ditemukan..
            Begitulah ikatan mahasiswa muhammadiya dalam pandangan post realitas yang sekarang telah terjadi percampur bauran antara ketidak pastian, dengan kepastian, bercampur baurnya kenyataan dengan kebohongan bercampur baurnya kepentingan dengan mengabaikan kebersamaan. Kondisi social seperti itu akan membawa IMM pada puncak ketidak pastian masa depan yang akan menjadi hantu yang tiap tahun-nya akan menghatui generasi berikutnya. Maka horosofi yang dilahirkan itu akan membawa generasi seterusnya pada mimpi yang tidak terpenuhi hingga mereka memimpikan untuk menjadi pemimpin, padahal mereka itu pemimpi dari ruang dunia lain, dalam tidurnya yang nyenyak akibat terciptanya hantu digul dalam IMM.
D.   IMM dan Pemimpin atau Pe-mimpi ???
           
            Dalam hal ini saya ingin membahas bagaimana pemimpin itu dalam melakukan kepemimpinanya yang baik. Pada prinsipnya, kepimpinan didefinisikan sebagai seni atau proses mempengaruhi kegiatan manusia yang berkaitan dengan tugas mereka, supaya mereka rela bergiat dan berusaha ke arah pencapaian gal organisasi. Sebaik-baiknya, manusia patut digalakkan untuk menanam kegigihan, keazaman dan keyakinan untuk bekerja. Para pemimpin tidak menekan atau mencucuk suatu kumpulan dan belakang; sebaliknya mereka meletakkan din di hadapan knitpulan itu sambil memajukan dan mengilhamkan ahli-ahli kumpulan itu untuk mencapai go1 organisasi. Misalnya, seorang pemimpin sebuah pancaragam (orkestra) yang bertugas untuk menghasilkan bunyi-bunyian yang diselaraskan dan irama lagu yang betul, melami usaha-usaha bersatu abli-abli inuzik di dalam orkestranya itu.
            Telah lahir di IMM orang yang mampu meberikan instruksi dan perintah kepada para anggotanya, yang mampu meberikan seni kepemimpinan yang baik yang terbuka dan yang tercita-citakan. Kumpulan atau organisasi dan para pengurus pimpinan dan para kadernya itu adalah motor atau mesin (machine) yang akan selalu menggerakkan organisasi khususnya IMM yang mengarah jauh kedepan. IMM sebenarnya merupakan organisasi politik, organisasi public, organisasi kader, organisasi mahasiswa, tetapi ada satu yang dianaktirikan yaitu organisasi politik. Sebenarnya kita tidak akan mampu mencapai mimpi (cita-cita) kalau kita tidak berdasarkan pada teori politik. Sebenarnya dari sini juga telah dilihat bahwa disatu sisi IMM mengutuk politik tapi disisi lain justru politik itu yang sangat membantu untuk IMM kedepan sesuai dengan apa yang dimimpikan oleh para kadernya. Inilah awal dari pada saya keluarkan bahasa Munafikin didalam hari kiamat.
                        Kita tinggalkan dulu tentang pemimpin yang bermimpi itu, mari kita masuk dalam pendefinisian kepemimpinan atau melihat apa sih definisi dari pemimpin itu?. Terdapat tiga faktor penting tentang definisi kepimpinan. Pertama, kepimpinan mesti melibatkan orang lain atau pihak lain sama ada pekerja-pekerja bawahan yang dipertanggungjawabkan atau para pengikut. Ahli-ahli kumpulan rnembantu mentakrifkan status pemimpin, dan mewujudkan proses kepimpinan melalui kesanggupan mereka untuk menenima pengagihan kuasa yang tidak seimbang di antara para pemimpin dan ahli-ahli kumpulan. Kedua, para pemimpin rnempunyai autoriti untuk memberi arahan berkenaan dengan setengab dan dari pada kegiatan-kegiatan anggota kumpulan, manakala anggota-anggota pula tidak  mengarah aktivitas-aktivitas pemimpin mereka. Ketiga, selain daripada berkuasa untuk membeni arahan tentang apa yang perlu dilakukan, pemimpin juga mempengaruhi melalui arahan yang dilaksanakan oleh pekerja-pekerjanya. Misalnya, seorang pengurus mungkin dapat mengarah stafnya untuk melakukan sesuatu tugas, tetapi yang mungkin menentukan sampai ada tugas itu benar-benar dikendalikan dengan betul ialah tahap pengaruhnya terhadap pihak yang berkenaan.
            Blake dan Mouton mengenal pasti empat gaya asas yang keterlaluan (tiap-tiap satu dinyatakan mengikut suatu kontinum berdasarkan skala dan 1 hingga 9). Mengikutgaya 1,1, (juga disebut pengurusan laissez-faire) pengurus-pengurus kurang menitikberatkan hal-hal pekerja ataupun pengeluaran dan memegang peranan yang minimum sebagai pemimpin dan pengurus. Yang paling bententangan dengan mi terletaknyagaya9, 9, (pengurusanberpasukan atau yang demokratik) yang menunjukkan melalui kegiatan pengurus, terdapat peningkat dedikasi yang tertinggi terhadap kedua-duanya, iaitu pekerja dan pengeluaran. Blake dan Mouton menegaskan bahawa gaya mi merupakan kelakuan kepimpinan yang paling berkesan yang dapat mempertingkatkan prestasi, merendahkan ketidakhadiran dan pusing ganti pekerja, serta memupuk kepuasan yang tmggi.

            Melalui R. Tannenbaum dan W.H. Schmidt mengikut konsep kontinum kepimpinan, mereka merakamkan bahawa kepimnpinan melibatkan pelbagai jenis gaya, yang berkisar di antara gaya yang tertumpu kepada ketua sehinggalah kepada yang amat tertumpu kepada pekerja. Maka tidaklah semestinya wujud di antara yang bercorak autokratik, demokratik dan laissez-faire sahaja. Tannenbaum dan Schmidt rnenegaskan bahawa pengurus-pengurus perlu menimbangkan beberapa perkara yang praktik sebelum memutuskan bagaimana mereka akan melaksanakan tugas-tugas pengurusan mereka.
            Mereka mencadangkan bahawa elemen-elemen terpenting yang mempengaruhi gaya kepimpinan pengurus di sepanjang kontinum ini adalah seperti yang berikut.
1.    Kuasa-kuasa yang menentukan personaliti pengurus. Ini termasuklah sistem nilai dan latar belakang serta pengalaman. Misalnya, seorang pengurus yang mempercayai bahawa keperluan-keperluan organisasilah yang perlu diutamakan daripada keperluan-keperluan individu (pekerja), mungkin Iebih gemar memberi arahan dan kurang rnenggalakkan penglibatan pekerja dalam penentuan kegiatan-kegiatan pekerja sendiri
2.    Sifat pekerja yang dipertanggungjawabkan kepada penguins. Ia juga inempengaruhi kelakuan pengurus.

Kita tinggalkan masalah pendefinisian itu dan masalah pemimpin menurut para ahli tadi, mari kita menyimak apa sebenarnya pemimpin atau elit yang berkuasa itu. Elit sebagaimana yang telah kita ketahui adalah kelompok minoritas rakyat yang memiliki kekuasaan dan kemampuan tertentu, sehingga mereka mampu mengendalikan orang yang dipimpinya. Mereka adalah ulama, umara, cendekiawan muslim, atau yang se-levelnya, dimana mereka ini memiliki kemampuan yang melebihi kemampuan masyarakat pada umumnya dalam bidang-bidang tertentu. Umara, ulama kiyai dll ini, adalah orang yang dikatakan atau dikategorikan sebagai pemimpin, karena tidak kebanyakan manusia itu mendapat gelar seperti itu. Maka gelar ustadz IMM itu bagaimanakah sisi atau tingkatanya dalam struktur social kemasyarakatan.
            Marilah kita membahas Ikatan mahasiswa muhammadiyah. kalau saya menilai itu adlah organisasi yang didalamnya terdapat para pimpinan yang sangat bermimpi untuk IMM kedepa yang Berjaya dan mampu menguasai semua kampus yang ada, katanya. Mereka selalu mengklaim bahwa kami pimpinan, kalau pengklaiman itu wajar saja menurut saya, tapi yang menjadi pertanyaanya adalah apakah para pimpinan ini sudah berusaha berlaku adil dan terbuka dalam memimpin? Kalau tidak apakah mimpi tentang IMM kedepan akan menjadi kenyataan?
            Merujuk pada masa lalu gerakan IMM, kita barangkali mencoba mengangkat ulang posisi apa yang harus dilakukan oleh IMM ditengah amburadulnya maralitas ini? Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah adalah seperti yang saya katakana diatas bahwa organisasi tempat untuk berproses. Kalau saja proses itu sudah mulai Nampak pudar nilainya maka kita akan menjadi asap rokoknya para munafikin tadi. Posisi IMM didalam menjawab amburadulnya integritas ini adalah bagaimana IMM berani tampil dengan muka polos tanpa ada yang disembunyikan kemudian membuka diri untuk setiap gagasan yang masuk, menyucikan diri dari dosa masa lalu dan bersiap dengan kesucian untuk melewati dosa masa depan, baru berdakwah diantara pemisahan kedua masa tersebut, membangun karakter yang siap banting, memilik pikiran positif terhadap apa yang di lakukan atau katakan. Jangan pernah beranggapan buruk sebelum anda menemukan kebaikan.
            Mari kita bedah lagi gaya kepemimpinan menurut Vroom dan Vetton, terdapat lima bentuk perbezaan di dalam corak kepimpinan demokratik. Gaya atau bentuk kepimpinan yang tertentu bergantung kepada keadaan tertentu. Gaya kepimpinan  adalah seperti berikut.
1.    Pemimpin sendiri yang membuat keputusan dengan menggunakan maklumat    yang ada pada waktu tersebut.
2.    Pemimpin mendapatkan maklumat yang diperlukan dan anggota di bawah arahannya, kemudian membuat keputusan denga berdiskusi dengan anggotanya. Peranan anggota hanya setakat pemberian maklumat yang diperlukan sahaja dan mereka harus terlibat di dalam persoalan menyelesaikan masalah.
3.    Pemimpin menyampaikan masalah kepada anggota bawahannya yang relevan, secara individu, untuk mengambil sesuatu keputusan.
4.    Sesuatu masalah disampaikan oleh pemimpin kepada  bawahannya, untuk mendapatkan ide-ide . Keputusan kemudian yang diambil itu harus dengan persetujuan kolektif kolegial dan hasilnya harus disimpulkan bersama dengan anggotanya dalam persoalan penyelesaian masalah tersebut
5.    Pemimpin membincangkan sesuatu masalah bersama anggota untuk mencapai persetujuan tentang penyelesaian masalah tersebut. Pemimpin tidak mencoba mempengaruhi apa keputusan yang perlu diambil, rnalah harus  sanggup menerima dan melaksanakan keputusan yang mendapat dukungan dari anggotanya.
           
            Kalau pemimpin mampu melaksanakan dan kemudian melakukan hal-hal yang saya tuliskan diatas maka lahirlah pemimpin yang mampu untuk mencapai mimpinya dalam kenyataan. Persaingan kelompok atau organisasi sungguh sangat luar biasa sekarang ini, kalau saja pimpinan IMM tidak mampu mendefinisikan apa yang menjadi tujuan bersama dalam ideology gerakan kita maka saya kira ramalan francis fukuyama tentang kemenangan ideology demokrasi liberal akan kita temukan di IMM. Dan kalau lahir pemimpin yang tidak mempunyai visi kepemimpinan maka IMM adalah kumpulan para pe-mimpi yang sangat konyol, yang tiap hari bermimpi terus dan akhirnya dimasukkan dirumah sakit gila daerah Sulawesi selatan. Inilah yang menjadi bahan bagi kita untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang harus kita patuhi.
kok pengkaderan diadakan berdasarkan kemauan nya sendiri dan berdasarkan hasrat kekuasaan tanpa pemikiran, inilah yang saya namakan sebagai ncuhi predator, yang sebenarnya ncuhi ini penyelamat, tapi akibat apa post penyelamat maka penyelamat tadi menjadi predator juga. Gitu lho
           
            Mari kita kaji lebih dalam lagi masalah yang satu ini. Sebagaiman Dorongan “nafsu” intelektual barat dalam memaknai kehadiran timur dan islam, dalam posisi paradox. Selain mencederai makna otentik islam mendiskreditkan islam dalam panggung pergaulan. Apa tang menjadi trend  baru mengenai perseteruan antara islam dan barat setelah ini, telah menjadi bahan kajian yang paling hangat di kalangan intelektual barat maupun timur dan Islam
Orang seperti Hungtunton, misalnya dalam The Clash Civilization and The Remaking of World Order ( 1996 ), mencoba membedah konfliktual Barat dan Timur tetapi dengan memodifikasi dalam keluarga peradaban, merupakan intelektual yang setidaknya mencoba menafsirkan terhadap posisi Timur dan Barat, sekalipun tidak secara khusus membahas tentang itu.kajian masalah ini in IMM juga harus mampu menjadi patron gerakan yang mampu mendefinisikan atau menyaring semua itu supaya kita dicatat sebagai salah satu organisasi yang didalamnya terdapat para pemimpin yang berjiwa dan cerdas. Kajian Hungtington tidak terlepas dari kemampuan prediknya dalam melihat realitas global yang tengah terjadi dalam masyarakat yang terjadi saat ini, sebenarnya ini suatu ramalan yang menjadi satu kepastian kenyataan yang menjadi bahan bagi kita untuk selalu mendefinisikan teori kedalam realitas kepemimpinan  kita dalam ber IMM.
           
            Dari penjajahan yang dilakukan oleh barat yang sangat luar biasa IMM harus mampu menangkis serangan itu agar lahir pemimpin bangsa yang berjiwa, dan yang mampu menghadapi semua tantangan, yaitu satu pemimpin yang tidak pernah merasa terkalahkan dengan persainga, apalagi teorinya Gramsi tentang hegemoni ini semakin menjadi-jadi. Ikatan mahasiswa muhammadiyah terkhusus untuk pimpinan jangan sekali menjadi pe-mimpi yang malas. Kalau harus bermimpi bekerja keras dan jangan cari pencitraan dan jalan buntu akan menghalangi kita.

E.   Citra atau Jalan buntu???
           
            Saya sangat sayangkan ketika LID yang diadakan pimpinan cabang ini ternyata ada yang menjanggal dalam pikiran saya. Selain mengacu pada peraturan yang membudaya, pelaksanaan kegiatan yang mempunyai kekuatan untuk dijadikan sebagai program kerja adalah sesudah rapat kerja pimpinan. Saya menduga ini adalah kepentingan pencitraan demi untuk mencapai citra (image) supaya pemimpin baru ikatan adalah orang serius dalam membangun IMM. Apalagi saya dengar bahwa yang mengadakan LID adalah KORKOm unismuh??
            Kebungunan saya semakin menjadi padahal masa transisi kepemimpinan didalam pimpinan cabang itu adalah bersamaan pula dengan KORKOM. Dan pantaskah korkom melaksanakan itu dengan tugas pengkordinian?? Suatu hal yang mustahil dan sangat mengecewakan bagi saya sebagai kader yang kurang tahu tentang masalah IMM.
            Hanya satu ingatan saya tentang masalah ini, ketika jean boudrillard mengatakan apabila dalam pembangunan, pembentukan dan pengembangan itu dibarengi dengan kepalsuan dan pencitraan serta kebohongan yang berhasrat maka siap-siaplah organisasi ini akan menjadi hantu yang tiap hari akan menghantui kita. Politik pencitraan adalah salah satu bentuk pembiakan terhadap kejahatan yang bersembunyi dibalik topeng-topeng kebohongan, topeng-topeng kedustaan yang selalu membawa kita pada kebinasaan.
            Pelaksanaan latihan ini adalah salah satu dari pemeliharaan kejahatan dan kesuksesan dengan penipuan yang terus menerus. Bentuk kejahatan seperti ini tidak pernah terbaca oleh siapapun. Apalagi orang yang tidak tau tentang hal itu. LID kembali lagi saya ingatkan bahwa semua itu tidak sah dan kader yang dilahirkan itu tidak pernah dipandang sebagai alumni LID..
            Mari kita bersama sama melihat apa yang diteorikan oleh pemikir abad ke-20 tntang dunia yang semakin buram dengan kepastian ini. Kita ke-Gramsi melihat ada consensus didalam kekuasaan yang selalu mendominasi, serta ada althusser melihat kekuasaan sebagai struktur, para pendukung post strukturalis khususnya Foucault dan lyotard sebaliknya melihat kemustahilan struktur dan kemustahilan consensus didalam wacana kekuasaan. Apa yang ditawarkan postmodernisme sebaliknya adalah pluralisme dan heterogenitas kekuasaan.
            Ikatan Mahasisiwa Muhammadiya benar-benar telah berada pada titik terendah tentang etika berorganisasi, ketika saya melihat semua kejadian dalam pelaksanaan ini, saya menduga ini adalah salah satu bentuk manipulasi, serta hegemoni pemikiran jaman kolonialisme post modernism. Dimana realitas tidak seperti apa adanya, ketika kejahatan melebur dalam kekuasaan, kebohongan melebur dengan tanda, dan ralitas telah berada dalam bentuk simulacra realitas maka kebohongan, kedustaan, kejahatan dan manipulasi tadi di campur aduk menjadi senyuman manis yang menusuk dada.
            Saya kira permainan tanda dan pencitraan ini sudah semakin meluas, apalagi sekarang kebohongan sudah membudaya, jadi tinggal bagaimana kita menempatkan diri pada zaman post yang menghantam gerakan murni menjadi gerakan abu-abu, membuang yang besar, memungut yang kecil, mencari jalan yang mudah untuk kematian dan meninggalkan jalan sulit untuk kebesaran dan kebahagiaan sejati,. Jangan sampai IMM akan seperti itu kalau seperti itu maka penipuan terhadap generasi IMM telah berlangsung dan saya harus bertanya kepadamu pengkaderan ataukah penipuan?
            Untuk bagian ini saya hanya ingin mengingat kepada kakanda ku yang terhormat para Pimpinan IMM baik dimakassar Maupun DPD Sul-Sel untuk segera melakukan suatu tindakan yang bersifat final dalam hal untuk mengawasi moral kader. Pengawan itu saya ajukan agar jangan sampai terjadi kesalahan sebagaiman yang dilakukan oleh para kader IMM dalam hal ini Pimpinan yang telah berlaga seolah-olah mereka itu adalah orang taat dan berbakti pada hal mereka itu telah  melakukan permanainan tanda dengan meleburkan realitas bermain citra dengan melakukan hal yang begitu mengingkari hal-hal yang berkaitan dengan peraturan.
Insya allah kita akan berbuat lebih baik apabila kita benar-benar manampilkan apa yang menjadi diri kita sebenarnya, bukan kaya jerapa yang ingin jadi singa, atau katakan yang lain behalusinasi tapi aku apa adanya.

F.    Penipuan atau pengkaderan???
(Hal-hal yang akan mengblika hancurkan kita adalah politik tanpa prinsip, kesenangan tanpa suara batin, kaya tanpa kerja, pengetahuan tanpa karakter, ilmu tanpa kemanusiaan, dan pemujaaan tanpa pengorbanan).
            Sebagian besar butir-butir ini tidak sukar untuk didapatkan dalam perpolitikan dan di ranah hukum Indonesia sekarang ini. Dalam hal ini saya ingin mengomentari tentang LID yang diadakan oleh KORKOM UNISMUH dan katanya ini adalah salah satu kerja pimpinan.
            KORKOM adalah tugas pembantuan bagi cabang, dengan struktur pengurus hanya tiga orang. KORKOM itu selalu bersama cabang dalam hal masa berakhirnya kekuasaan atau kepemimpinanya. Sesuatu kegilaan yang luar biasa, suatu permainan yang memusingkan kepala, suatu pekerjaan yang sia-sia, suatu penipuan tanpa konsep apabila itu dilaksanakan oleh KORKOM UNISMUH. Inilah adat yang baru yang harus diterima oleh kader IMM. Saya tidak akan adu argument diluar dalam hal ini, tapi perang dengan tulisan kita masukan barang tu,,,,sebagaiman katanya sutan bathoegana. pimpinan cabang baru yang belum raker dan pimpinan korkom belum pasti, tapi siapa melaksanakan LID di SLB?. Bukankah ini suatu prestasi yang menjijikan, bagi orang yang taat aturan?. Dan mungkin orang-orang di IMM tidak ada lagi yang taat aturan?. Jangankan diforum kecil, forum besar atau MUBES, MUKTAMAR atau nama lain dari musyawarah itu, ternyata banyak yang melakukan pelanggaran, pengkhianatan terhadap aturan?. Tapi yang saya sayangkan bahwa IMM Makassar yang selalu dipuja puji itu ternyata juga kumplotan pelanggar aturan juga ternyata. Atau mungkin secara logika saja, saya menduga bahwa ini adalah penipuan terhadap kader bahwa kami orang yang bekerja, tapi hal yang perlu ditinggalkan dan diabaikan. Sungguh sebuah pesta kegilaan yang luar binasa.
            Saya ingin mengemukakan apa yang pernah ditulis oleh Prof. Hamka   bahwa bukan saja politik yang akan menghancurkan pendidikan, pembangunan, pembodohan dll tapi juga para ulama yang sering berzikir didalam mesjid dengan tasbih yang panjang dan besar itu pula telah merusakkan semuanya. Para ulama ini telah melakukan kejahatan yang begitu sempurna dengan melegitimasi ayat-ayat suci tuhan hanya karena, mencari pujian, mencari harta benda, mencari kekuasaan. Maka apabila IMM telah melakukan seperti yang dilakukan ulama itu maka kembali lagi saya kemukakan pendapat Paulo freire, bahwa pendidikan itu adalah mendidik orang supaya menjadi baik dengan memberikan kebebasan yang seluas-luasnya pada saat di didik sebelum anda mendidik seseorang untuk menjadi si Alim yang kemudian akan keluar menjadi pemberontak yang munafik.
            Mengkader bukanlah barang baru bagi Organisasi yang kita jalankan ini tetapi itu sudah menjadi hal, yang hampir saja tiap tahun diselengarakan. Dan biasanya ketika diselenggarakan itu maka kita harus mengadakan rapat bagaiman strategis pelaksanaan kegiatan itu, dengan jalan melakukan musyawarah khusus untuk kegiatan itu.dalam artian bahwa kita melakukan RAKER.apabila itu sebuah kegilaan dalam perta demokrasi  Maka saya kembali lagi mengeluarkan pendapat bahwa didalam Negara demokrasi harus ada organisasi yang demokratis, yaitu semua apa yang akan dilakukan harus dimusyawarahkan secara bersama untuk tujuan bersama. Maka oleh post ralitas karangan Yasraf Aming Piliang mengatakan bahwa tidak ada lagi ruang public melainkan ruang digital public, tidak ada lagi kebenaran, melainkan memanipulasi kebenaran, tidak ada lagi realitas melainkan fatamorgana,tidak ada lagi kebajikan melainkan permainan bebas, tidak ada lagi transendensi melainkan imanensi. Inilah dunia kehidupan yang didalamnya mengubah semua keadaan yang terbuka menjadi tertutup. Dan saya meramalkan di IMM ini akan lahir kader pemimpin masa depan yang akan menjadi seperti apa yang di ungkapkan OlehThomas Hobbes tentang laviathan dan Machiavelli the principle, yaitu seorang pemimpin yang akan meminum darah, mengisap urat nadi, dan membantai manusia yang tidak berdosa serta menjadi manusia pembohong, pendusta DLL. Dugaan itu akan diperkuat dengan terjadinya penipuan public yang mementingkan permainan tanda itu. Permainan tanda dan pencitraan itulah yang akan menjadi legitimasi lahirnya penguasa Image dengan absurditas pengkaderan. Saya  mengira semua ini akan tercipta kader yang cendekiawan yyang perlahan-lahan ia akan menjadi perampok yang akan merampok seluruh harta benda dan jiwa raga manusia lainya.
            Bentukan Pengajaran seperti ini sangat berbahaya bagi bangunan pemikiran kader, apalagi Gramsi itu mengatakan bahwa hegemoni, pemikran lain itu akan membuat kita bergantu. Kebergantungan itu lah yang dikatakan oleh Fellix Guatarri sebagai benturan dua konsep yang berbeda dalam satu jiwa. Dalam artian lain bahwa disatu sisi kita ingin meninggalkan konsep sendiri tapi sangatlah tidak mungkin, tapi disatu sisi ada konsep lain yang terus mendesak kita untuk melakukan apa yang sebenarnya bertentangan dengan konsep kita sendiri, maka lahirlah apa yang disalah satu lagu yang diciptakan Peterpan itu dilemma besar dalam diri kita, yaitu apakah aku harus mengambil atau membuang, nah dua pilihan itu akan menghilangkan semua tujan dasar tanpa melakukan hal-hal untuk mempertahankan, hingga kesimpulanya kita ditinggalkan oleh jaman akibat kedua konsep itu dan dengan serta merta kedua itu kita buang, dan akhirnya kita tidak memiliki konsep sama sekali. Itulah gambaran manusia tanpa prinsip, manusia tanpa konsep, manusia tanpa ideology, manusia yang akan selalu tertinggal jauh dalam sejarah panjang kehidupan. Barabg kali IMM sudah ingin memiliki kader yang tanpa prinsip, tanpa konsep, tanpa ideology dengan melakukan suatu lelucon yang sangat serius ini.
            Terakhir untuk bagian ini saya hanya ingin mengingatkan kepada pimpinan cabang lakukanlah apa yang seharusnya dilakukan dan pikirkanlah apa yang akan diperbuat, dan targetkanla apa yang ingin dicapai aga semua yang dimimpikan terjawab dengan realitas yang sesungguhnya tanpa da manipulasi realita, apalagi post realita.
G.   Para cendekiawan dan atau para perampok?

            Rumah Gila itu terus diawasi oleh kekuatan besar yang telanjang. Dan Sang Raja, seperti dituturkan di dunia Barat, berkuda keliliing tanpa busana, dan semua kawula tunduk dengan perasaan malu dan gemas. Raja mengira mereka menghormatinya, padahal mereka tunduk karena tidak sanggup melihat ketelan jangannya.

            Pernah ditulis oleh Prof. Hamka, bahwa telah lahir para cendekiawan yang mementingkan kecitraan, lahinya cendekiawan yang menjual nilai-nilai  kejujuran dan kebenaran demi kepentingan penguasa. Pencitraan lahirnya cendekiawan  sebagai legitimasi lahirya kekuasaan dictator yang secara beruntun dan terus menerus yang akan membawa pada nilai-nilai kehancuran moral akibat dijual oleh para pemikir dan cendekiawan yang tidak berdasarkan nilai kebenaran.
            Pengkaderan ini adalah melahirkan para pemikir dan para guru bangsa yang cerdas, yang berintegritas dll. Tetapi saya mempunyai perbedaan dengan motto pengkaderan tersebut, jangan-jangan IMM telah menciptakan monster-monster yang selalu memangsa tanpa nurani dan robot-robot yang kalau dihidupkan akan jalan dengan sendirinya melalui kontrol serta B0m-bom yang setiap saat akan meletus yang akhirnya IMM telah menciptakan pula ruang Hiperkriminalitas yang akan menciptakan horor bagi bangunan pemikiran yang imagologi horosofis.
            Paulo Freire mengatakan bukankah mendidik itu dapat dijadikan sebagai jimat peramal masa depan terdidik? Itulah masalahnya:tidak ada universitas tiran dan tidak ada institute konglomerat, toh ternyata kita punya persediaan tiran yang tidak pernah habis dan stok juragan  besar yang berlimpah-limpah; itupun tidak terhitung asisten tiran dan para asisten juragan di gudang-gudang poleksosbudhankam. Siapa dan apa sebenarnya guru itu? Apa pendidik itu? Jawaban yang paling aman dan paling mendekati kenyataan adlah: kehidupan dan segala jenisnya adalah akademi maha besar, adalah para guru, mau jadi apakah lulusanya (atau__dalam kasus hitler__jebolanya), tidak ada yang bisa memastikan. Tapi apakah IMM akan melakukan hal itu? Melahirkan kader yang menjadi komplotan manusia kaya hitler dll.
Wallahualam bishawab

H.   Kumpul kebo ustadz kolot.

Akan datang suatu jaman atas manusia. Perut mereka menjadi tuhan-tuhan mereka, perempuan-perempuan menjadi kiblat mereka, dinar-dinar mereka menjadi agama mereka, kehormatan mereka terletak pada mereka. Waktu itu tidak tersisa iman sedikitpun kecualinya namanya saja. Tidak tersisa islam sedikitpun kecuali pelajarannya saja. Mesjid-mesjid mereka makmur dan damai tetapi hati mereka kosong dari petunjuk. Ulama-ulama menjadi makhluk allah yang paling  buruk dipermukaan bumi. Kalau terjadi jamanya sepert itu allah akan menyiksa mereka dan menimpakkan kepada mereka berbagai bencana (albala) kekejaman para penguasa, kekeringan  massa dan kekejaman para pemimpin serta pengambilan keputusan
 Nabi Muhammad S.A.W.
           
            Telah ada wacana dan budaya memanggil antara satu dengan yang lain sebagai ustadz. Konsep ini sudah mengakar dalam mulut anak IMM yang sebagian merasa diri ustadz dan bahkan sudah mayoritas semuanya ustadz.
Tiada lagi  ulama yang ada hanya ulama penipu yang melegitimasi al-qur’an dan hadit demi kepentingan politik, tidak ada lagi ustadz yang ada hanyalah penjual kebenaran, tidak ada lagi kiyai semuanya menjadi penjual moral agama, semua itu berada dalam ruang  image yang menjual semua kebenaran kepada kios kejahatan.
            Bangunan politik dan mengandung kumpulan kebo ustadz kolot ialah bahwa banyak ulama yang dan ustadz kalau dalam ajaran jean boudrillard mengatakan bahwa telah lahir manusia yang mementingkan main tanda dari pada kepentingan kebenaran, tidak lagi membangun nilai berdasarkan al-quran dan hadits, tetapi mementingkan praktisi politik yang akan membawa nilai moral menjadi nilai yang tidak bermoral. Hancurnya integritas moral dan etika para ustadz, para ulama, para kiyai, adalah karena mementingkan nilai pencitraan tadi, tapi saya tidak bilang semuanya, apabila tidak ada pengecualian maka saya bisa diserang oleh para manusia yang bergelar itu dari berbagai sudut, tapi saya selalu ada pengecualian, kalau dalam bahasa belanda dikatakan de outzedringen bevestigen de regels. Jadi menurut saya para kiyai, ulama, dan para ustadz ini adalah orang yang tidak mempunyai malu dalam mengembang amanah kenabian,mengobrak-abrik ayat tuhan untuk kepentingan kejahatan menghegemoni pemikiran para orang alim menjadi para pemberontak. Maka oleh Paulo freire, dikatakan bahwa mendidik manusia menjad sang alim sama dengan mendidik manusia menjadi pemberontak yang akan menjadi pemimpin bangsa kedepan yang yang akan membunuh dan memberontak serta menjadi leviathan kepada manusia satu dengan manusia lainya.
           
            Kalau itu akan terjadi maka teori penghalalan tindakan kejahatan penguasa yang di kemukakan oleh nocollo Machiavelli akan menjadi subur dalam kehidupan kita dalam membangun bangsa yang kedepan lebih demokratis dan lebih berkeadilan. Itulah sebabnya saya memilih bagian ini kumpul kebo ustadz kolot, yaitu yang sebenarnya bahwa mereka bisa mempertimbangkan apa yang namanya pengambilan keputusan, yaitu bahwa mereka bisa memberikan beberapa syarat, atas pelaksanaan LID itu. Suatu syaran yang diberika itu merupakan suatu nasehat terhadap pimpinan IMM supaya tidak melakukan apa yang dikatakan oleh plato sebagai kata yang bijak untuk menemukan kebenaran yang sejati.

            Salah satu  yang dikatakan dalam teori post dan teori Machiavelli tentang kekuasaan tanpa batas,yang dibahas diatas jangan ini telah terjadi di IMM yang kita cintai ini, yaitu penghalalan segala cara untuk membangun pencitraan yang sangat luar biasa, bermain tanda yang akan melebur, bermain angin dengan udara panas yang akhirnya membut kebekuan akan menjadi punah dan membawa ikatan kedalam lembah pasir panas tanpa ada satupun yang menyelamatkan kematianya. Jangan-jangan kader IMM ini menjadi kader yang yang tidak mampu menyelamatkan kematian itu dan akhirnya bermain tanda yang akan melebur dengan kematian itu
           
            Jadi sekarang banyak sekali yang saya lihat para ustadz tidak sadar diri, inilah ustadz yang tidak kenal ucapan astagfirullahaladzim dan sejenisnya. Suatu hari nanti ustadz inilah yang akan membunuh masa depan, memudarkan kebenaran, menelan bular-bulat kemunafikan.
Imm sekarang sudak krisis figus pemimpin yang mampu menjawab apa yang menjadi tujuannya, yang akan melakukan hal apa yang harus dilakukan, membukan ruang apa yang harus dibuka, menerima kritikan tanpa harus emosi itulah para pemimpin yang berjiwa besar dan berhati mulia.
            Dari krisis yang luar biasa itu apakah ustadz telah melakukan pendefinisian terhadap apa yang diajarkan oleh teori Muhammadiyah yang didalamnya juga kumpulan ulama sebagaiman yang dikatakan oleh Nabi Muhammad sebagai orang yang seburuk-buruknya manusia. Inilah aib organisasi islam yang tidak mampu mengejewantahkan apa yang dikatakan oleh Jeorge Larrain sebagai konsep ideology tanpa pemahaman manusia yang dinaungi oleh ideologo itu.
            Dalam hal ini marilah kita sama-sama memahami konsep ideology dan bagaiman kita menjadi konsep ustadz yang sesungguhnya. Ustadz itu adalah pengikut nabi yang dan selalu taat, baik dari konsep al-quran maupu sunnah dan serta dengan apa yang hidup (aturan-aturan yang berlaku) dalam masyarakat Indonesia baik secara budaya maupun secara konstitusional dan adat. Bangunan pemikiran yang baik akan menghasilkan yang baik bagi bangunan suatu konsep kehidupan kita baik dari segi ustadz, ulama, umara, pemimpin dan masyarakat, dalam hal mencapai kehidupan ummat yang lebih terbuka, jujur, berintegritas, bermoral dan ber-etika yang baik, tanpa ada gejala yang mendominasi, seperti prasangka buruk terhadap orang lain, taupun menuduh, menjastifikasi dan mampu mengembangkan konsep realitas yang sesungguhnya, bersifat lebih bijak bagaikan failasof abad modern ini.

I.      Kesimpulan
            Latihan Instruktur Dasar atau disingkat LID. Menurut saya tidak sah, dan semua itu adalah perbuatan yang melanggar peraturan yang kita sepakati dan semua itu akan saya bongkar dengan memperhatikan seksama apa yang menjadi tujuan bukan apan yang kita capai…………………………..
Hanya satu ketika mau berdiskusi dengan saya atas statemen ini ialah dengan menyerang saya pake tulisan pula…………………………………
Alasan  saya tidak banyak tentang masalah ini, kecuali bahwa ada pelanggaran kode etik dalam melaksanakan apa yang menjadi tugas yang harus dilaksanakan. Dan kita akan menguji semua itu baik dari segi aturan hokum, aturan organisasi, dan asas-asas pemimpin yang baik.
Kutuk lah saya sampai anda berubah menjadi apa yang anda kutukkan kepada saya…………..
Harimau  masih menunggu kelinci kecil dan sikancil cerdas untuk bekerja sama.
Lihat aja kita akan bongkar semua barang itu.